Kenapa Yakuza Potong Jari
Lain halnya dengan dunia yakuza di negeri sakura yang menganggap potong jari sebagai konsekwensi atas kesalahan besar yang mereka lakukan.
Kenapa yakuza potong jari. Potong jari sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman. Semakin banyak kesalahan semakin banyak ruas jari yang hilang dipotong satu per satu. Yakuza dari bahasa jepang. Makanya banyak anggota yakuza dikenal dari jari mereka yang hilang bekas dipotong.
Pemotongan bagian tubuh yang umumnya adalah jari disebut yubitsume. Selain itu ada ciri khas lainnya yang menunjukkan karakterisitik seorang anggota mafia asal jepang itu yakni jari kelingingnya dipotong. Tribunnewscom tokyo yubitsume atau potong jari sudah lazim di kelompok mafia jepang yakuza. Yubitsume ini bertitik tolak dari sejarah lampau kumpulan bakuto.
Padahal dikatakan oleh yuyuma hal itu bukan lah sebuah peraturan tertulis. Tidak ada aturan khusus yang mengharuskanmu untuk memotong jari karena melakukan sesuatu. Biasanya pemotongan pertama bagian badan adalah jari kelingking bagian kiri. Tradisi potong jari yakuza sebagai tanda setia editor hamidisp published.
Awalnya hukuman ini bersifat simbolik karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat pemilik tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Mereka menyebutnya sebagai yubitsume. Potong jari menjadi ritual yang masih sah bagi berbagai kalangan. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.
Salah satu budaya yakuza yang cukup menarik perhatian yakni hukuman potong jari atau yubitsume. Sesiapa yang tidak berjaya membayar hutang akan dipotong jarinya. Bahkan bisa sampai 12 ruas jari yang dipotong artinya terjadi 12 kali kesalahan dan minta maaf. Menurutnya hukuman tersebut diberikan berdasarkan tingkat kesalahan.
Yubitsume yang juga dikenali sebagai potong jari amat popular dalam kalangan ahli yakuza suatu ketika dahulu. Yakuza memiliki tradisi mengerikan yang disebut yubitsume tradisi yang. Jika tidak mereka harus siap menerima sanksi. Faktor program ini tidak berjaya iaitu tatu pada badan serta kesan jari yang cacat atau dipotong menjadi sebab penting kenapa syarikat di jepun sering menolak mereka ini.
Suku dani dari papua misalnya akan menggugurkan satu ruas jarinya saat ada keluarga yang berpulang. Dna budaya ini masuk ke dalam kumpulan ini tetapi dalam versi yang berbeza.