Kenapa Dinamakan Sumur Lubang Buaya
Permintaan ini berkembang bukan hanya soal keselamatan dari banjir.
Kenapa dinamakan sumur lubang buaya. Senin 30 september 2019 1240. Lubang sumur berdampingan dengan tiga bangunan yang menjadi saksi bisu gerakan 30 september 1965 yakni rumah penyiksaan pos komando dan dapur umum. Legenda lubang buaya berkembang dari mulut ke mulut. Mereka menyelenggarakan ruwatan untuk meminta keselamatan dari ancaman banjir.
Lokasi yang menjadi tempat pembuangan 7 jenderal revolusi banyak masyarakat yang mengira nama lubang buaya diambil dari nama sumur maut yang menjadi tempat pembuangan jenazah para pahlawan revolusi. Benar saja di situ terdapat sebuah lubang. Dalam sebuah buku ada cerita tentang nama lubang buaya. Selama kurun waktu 1965 1966 jika di pekarangan rumah seseorang ada lubang misalnya untuk dipersiapkan menanam sesuatu atau sumur tua tak terpakai apalagi jika si pemilik dicurigai sebagai orang pki maka serta merta ia dapat ditangkap ditahan dan bahkan dibunuh dengan tuduhan telah mempersiapkan lubang buaya untuk mengubur jenderal.
Menurut perkiraan waktu itu hujan datang bulan oktober. Area itu dinamakan komplek lubang buaya yang memiliki luas sekitar 146 hektar. Mungkin banyak yang bertanya dan penasaran kenapa tempat tersebut dinamakan lubang buaya dan apa ada hubungannya dengan hewan buaya. Ketika anda berada di sana biasanya anda akan menjumpai satu rombongan keluarga yang duduk melingkar di pendopo dan menaungi sumur yang mana sumur merupakan tempat para jenderal sebagai korban g30s dikubur.
Datuk pun mengira di sana ada lubang tempat persembunyian buaya. Mereka yang percaya ini datang ke sumur ini menjelang musim hujan. Terhitung dua dekade setelahnya soeharto membangun dua museum sebagai etalase sejarah dalam bentuk diorama. Dilansir dari berbagai nama tempat di kawasan cipayung jakarta timur itu memang sudah lama disebut lubang buaya jauh sebelum peristiwa 30 september 1965.
Ketika air telah surut datuk kembali ke sana. Tahukah kenapa dinamakan lubang buaya. Kemudian juga terdapat pos komando lalu sebuah dapur ruang teater museum paseban dan juga mobil yang mana digunakan pada saat masa g30spki. Banyak korban yang disiksa bahkan sampai meninggal dan jenazah tersebut dibuang ke dalam sumur tua yang bernama lubang buaya.