Kenapa Harus Aku Yang Diuji
Ia bertanya kepadaku kenapa harus ia yang mengalami cobaan seberat ini.
Kenapa harus aku yang diuji. Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga padahal belum sampai kepada kamu ujian dan cubaan seperti yang telah berlaku kepada orang orang yang terdahulu daripada kamu. Saat aku mencoba memposisikan diri sebagai dia rasanya aku tidak akan mampu bertahan dalam kondisi yang saat itu ia alami. Mungkin ujian yang hadir ini ialah sebagai turning point kita agar kembali kepadanya. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang orang yang sebelum mereka maka sesungguhnya allah mengetahui orang orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang orang yang dusta.
2 3 apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan. Kami telah beriman sedangkan mereka tidak diuji. Bersabarlah kamu menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara perkara yang berkebajikan dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih. Begitu juga kita dalam kehidupan ini.
Bagaimana harus aku menghadapinya. Bagaimana harus aku menghadapinya. Untuk membuat rumah saja mengambil masa dan ada proses prosesnya yang harus dilalui. Saat pertanyaan itu hadir aku teringat sebuah dialog dalam film kiamat sudah dekat garapan deddy mizwar beberapa tahun lalu.
Tersalah sedikit akan memberi kesanlah kepada rumah kita kan. Cukuplah bagiku allah yang menolong dan memeliharaku. Allah beri tempoh yang tertentu untuk kita lalui ujian ini. Ia bertanya kepadaku kenapa harus ia yang mengalami cobaan seberat ini.
Sebab itu allah mengajar kita agar mengucapkan kalimah istirja setiap kali diujiinnalillah wa inna ilahihi rajiun yang ertinya kami ini milik allah kepadanya kami akan dikembalikan ya inilah kalimah yang mengingatkan bahawa kita ini milik tuhan tuhan layak menguji kita dan kita layak diuji. Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan. Wahai orang orang yang beriman. Kami telah beriman sedang mereka tidak diuji lagi.
Wahai sekalian orang orang yang beriman.